Pekan Pertama April 2025; Jurnal Pensiunan

 

 

 





Pekan Pertama April 2025; Jurnal Pensiunan


Besok sudah masuk tanggal 21 Mei 2025, tetapi rencana menyusun jurnal perhari atau setidaknya perpekan belum terwujud. Padahal menjelang pensiun, saya punya harapan yang tinggi kalau nanti saat pensiun, saya akan menyusun jurnal kegiatan lalu menuliskannya dan memostingnya di blog. 

Ternyata hingga memasuki bulan Mei, harapan itu belum juga terwujud. Ada banyak hal yang mendistraksi diri terutama tugas baru yang terpaksa saya terima demi menjalankan amanah sebagai ketua majils paud di persyarikatan ‘Aisyiyah di cabangku.

 

Tugas baru itulah yang sedikit mengalihkan konsentrasi saya untuk menulis jurnal, tetapi tugas itu bukan beban berat karena saya suka melakukannya. Untuk kedua kalinya, saya menjadi kepala sekolah dan kali ini menjadi kepala sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK). 

 

Yaaah, kalian tidak salah, saya menerima amanah sebagai plt kepala sekolah di TK ‘Aisyiyah Tabaringan di Aisyiyah Cabang Ujung Tanah sejak tanggal 1 Maret 2025 berdasarkan SK yang diterbiutkan oleh pimpinan aisyiyah cabang Ujung Tanah.

 

Bismillah, saya jalani saja dengan sebaik-baiknya.

 

Kembali ke rencana menulis jurnal. Kali ini saya mencoba menuliskan keseharian saya di bulan April, mumpung perjalanan di dalam bulan Mei ini belum terlalu jauh.

 

 

Pada pekan pertama, aroma lebaran 1446 H masih terasa di H+1 ini. Rumah saya disegarkan oleh tawa canda anak-anak dan ponakan-ponakan yang datang sekaligus saya “paksa” mereka untuk menginap.

 

Sejak mama pergi untuk selamanya 2 tahun lalu, sejak itu saya selalu merasa “kesepian” pada bulan Ramadan terutama pada hari lebaran. Sebab hari lebaran hingga hari keempat setelah lebaran, rumah beliau yang hanya dipisahkan oleh tembok dengan rumah saya, selalu ramai dikunjungi oleh cucu-cucunya yang notabena saya kecipratan pula ramainya.

Nah, sudah 2 lebaran ini, rumah beliau sepi dan saya tak mau kecipratan sepinya makanya saya ajak adik-adik dan ponakan untuk berkumpul di rumah. Alhamdulillah, cukup mengobati rasa sepi itu.

 

Jum’at, 4 April 2025, saya memenuhi undangan Yanti melalui Kak Ilyas Badru untuk makan siang di rumah makan Pak Tjomot yang beralamat di Jl. Pengayoman Makassar sekaligus bersilaturahim dengan teman-teman seperjuangan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Angkatan tahun 80-an.

Sejujurnya, sosok Yanti belum berhasil  menyeruak ingatan saya demikian pula adiknya, Nana. Namun, kata Kak Ilyas, beliau mengenal saya dengan baik sebagai instrukturnya dulu waktu ikut pengkaderan TM1 IPM. Baiklah, mari kita mengukir kenangan baru dan berharap, semoga kita masih bisa bersua nanti di lain waktu dan kesempatan.



Jurnal Pensiunan

 

Dari yanti saya mengambil hikmah, bahwa sejauh apa pun kaki melangkah, kampung halaman tetaplah tempat terbaik untuk pulang. Sebanyak apa pun teman yang ditemui, teman yang memberi kesan terbaiklah yang tak lekang oleh masa. 

Menurut Yanti, sudah 30 tahun lebih dia merantau ke Belanda, menikah dan memiliki satu putra, tetapi teman-teman yang dia sebut kakak-kakaknya di IPM tak pernah sekalipun dia lupa.

Selalu berdoa dan berharap bertemu lagi suatu saat nanti. Dan, hari itu, harapannya terwujud. Alhamdulillah. 

 

Sepulang dari warung Pak Tjomot, saya tidak langsung pulang melainkan lanjut ke acara arisan terbatas dengan oma-oma di warung makan Cangkuning.





 

Suasana langsung berubah dari perbincangan yang penuh kenangan, cerita nostalgia menjadi perbincangan seru ala oma-oma rempong. 

Anggota arisan ini hanya berjumlah10 orang, sayangnya yang hadir hanya 7 orang. Tak apalah, arisan tetap berjalan lancar dan penuh keceriaan.






 

5 April, masih edisi silaturahim dengan teman SMA, kali ini adalah menghadiri pesta pernikahan anaknya Rahim. Beliau adalah teman SMA, sekelas sejak kelas 1 hingga tamat. Puluhan tahun. klami dipisahkan oleh waktu karena ternyata kami masih satu kota. Kemajuan teknologi komunikasilah yang mempertemukan kami lagi.

 

Bagaimana pekan kedua? Masihkah ada acara seru atau sekadar silaturahim, arisan mungkin?

Oh, arisan, tentu tidak ada lagi, karena hanya itu satu-satunya arisan yang saya ikuti. 

 

Komentar

Postingan Populer