Jurnal Pensiunan; Akhir April

 





Ternyata arisan yang saya ikuti bukan hanya satu seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya, wkwkwk.

Ada arisan 1 lagi, yaitu arisan Darma Wanita di tempatku terakhir mengabdi sebelum pensiun, yaitu di SMPN 7. Mungkin karena saya merasa sudah bukan bagian dari Darma Wanita (DW) lagi, tetapi itulah salah satu kelebihan sekolah saya itu. Semua yang pernah mengabdi di sana, baik tenaga honorer hingga yang telah pensiun, hubungan silaturahimnya terjaga dengan baik, salah satunya melalui arisan DW itu.

 

Namun, bukan arisan itu yang masuk dalam jurnal mingguan April yang akan saya tulis, melainkan kegiatan pada pekan kedua hingga akhir bulan April. 

 

Pekan Kedua


 

Jurnal Pensiun/www.mardanurdin.com



Menonton film “Jumbo” menjadi kegiatan pertama pada pekan kedua ini. Sebenarnya saya tidak terlalu suka menonton film animasi, tetapi film ini adalah karya anak bangsa yang menurutku patut diapresiasi. 

Dan saya merasa tidak rugi menontonnya, apalagi bersama sebagian keluarga. Keluarga besar tidak lengkap, karena kalau dipanggil artinya saya yang bertanggung jawab belikan tiketnya. Wah, bisa bocor dompet mama ini, Hahaha. 

 

Besoknya, nonton lagi bersama kedua anak perempuanku, Nabila dan Ade, film “Komang” yang berdasarkan kisah nyatanya Raim Laode. Jalan ceritanya biasa saja, percintaan dua insan beda keyakinan yang berujung pada si Komang yang memilih berpindah ke agamanya Raim. 

Buatku yang paling menarik adalah akting Keisha Alvaro yang menawan apalagi diiringi lagu-lagu romantisnya Raim. Satu lagi, film ini berlatar belakang Bali dan Bau-Bau, maka wajar saja kalau penontonnya tembus 2 juta. Awesome Komang dan film Indonesia. 

 


Jurnal Pensiun/www.mardanurdin.com


Rabu, 5 April 2025, libur lebaran telah berakhir, waktunya kembali bekerja bagi pekerja kantoran, guru, dan anak-anak kembali masuk sekolah. Hari itu pula untuk pertama kalinya saya datang menyapa murid-murid saya di TK Aisyiyah. 

 

Ada kesejukan di hati manakala melihat anak-anak polos nanm enggemaskan itu bermain sambil belajar. Namanya juga taman kanak-kanak, tempat anak bermain dan proses belajarnya disisipkan secara tak langsung. 

 

Baru ngeh kalau selama bulan April hanya satu tulisan yang berhasil saya selesaikan dan posting di blog utama, yaitu tentang cerita di balik sebuah foto. Boleh dibaca di sini.

 

Apa boleh buat, banyaknya waktu libur bukan berarti banyak waktu untuk menulis karena libur justru identik dengan jalan-jalan. 

 


Pekan Ketiga

 


Jurnal Pensiun/www.mardanurdin.com



Rencana lama untuk  staycation di Malino akhirnya terwujud. Jum’at, 18 April, kami meluncur ke Malino, satu-satunya tempat beristirahat yang sejuk, cenderung dingin, tidak terlalu jauh dari kota Makassar dan tersedia banyak pilihan villa. 

 

Hari pertama memasuki daerah Malino, kami disambut dengan guyuran hujan yang semakin deras seiring datangnya malam. 

Makin dinginnya malam tidak menyurutkan keseruan kami bermain games, main kartu, main tebak-tebakan sambil mendengarkan suara merdunya Ayu, Ade, Nabila, Winy. 

Sayangnya, penyanyi andalan, ayangbeb kurang sehat sehingga tak bisa bersenandung.


 

Pekan Keempat


 

Jum’at, 25 April, jadwal pengajian ketarjihan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Makassar berlangsung di Cabang Tallo. Alhamdulillah, saya bersama pengurus cabang lainnya menghadiri pengajian itu. 

Materi kajian kali ini adalah tentang “Tuntunan Ibadah Haji & Umrah Menurut HPT” yang dibawakan oleh Dr.K.H. Abbas Baco Miro, Lc.,MA.

 

Jurnal Pensiun/www.mardanurdin.com


Masih di pekan keempat, teman-teman di SMPN 7 mengundang saya dan para purnabakti untuk menghadiri acara pelepasan pensiunan. Dua orang guru memasuki masa pensiun pada tahun 2025, yaitu bu Hj Hariani dan saya sendiri.

Bu Hj. Hariani berhalangan datang karena beliau kurang sehat, maka otomatis saya yang menyampaikan kesan dan pesan perwakilan dari pensiunan. 

 

Jurnal Pensiun/www.mardanurdin.com


Tidak banyak yang saya sampaikan, cukup dua saja, permohonan maaf dan terima kasih. 

 

“Kalau kita telah dimaafkan oleh keluarga, tetangga, teman sejawat atau oleh siapa pun yang pernah bersama kita maka sepersekian tujuan hidup telah tercapai.” (Dawiah)

 

Kalaupun ada bumbu-bumbu cerita atau kisah di balik masuknya saya di sekolah, itu sekadar penambah saja karena sebenarnya perjalanan saya pribadi sebagai guru sementara saya tulis. 

 

Jauh sebelum masa pensiun saya tiba, saya berniat membagikan buku karya saya tentang kisah perjalanan saya sebagai guru pada saat acara pelepasan pensiun. Apa boleh buat, cerita itu masih dalam bentuk draf. 


Penutup Manis Bulan April



Jurnal Pensiun/www.mardanurdin.com

 

Akhir April ini ditutup dengan cerita yang manis dan mengharu biru. Perjalanan cinta dari Kina, ponakan saya memasuki babak baru. Dia resmi dilamar dan diacarakan tepat di tanggal ulang tahunnya, 30 April. 

 

Secara umum dikenal sebagai acara pertunangan atau lamaran, dan dalam adat Bugis, acara seperti itu disebut mappettuada.

Acara Mappettuada berjalan lancar dan hikmat, lalu ditutup dengan doa-doa agar awal baik itu nantinya berjalan lancar hingga tiba di hari aqad nikah. 

 

Kina adalah cucu perempuan pertama dalam keluarga besar yang kami sebut keluarga Mahabuba. Maka wajar kalau sepupunya, tante-tantenya sangat antusias dan heboh menyambut acara tersebut.

 

Belakangan saya sampaikan kalau penyematan nama itu (Keluarga Mahabuba) tidak tepat, karena sahrusnya nama bapak lah yang lebih pantas disematkan. 

Mungkin ke depan, nama keluarga besarnya diganti menjadi keluarga besar Nurdin Abbas rahimahullah. 

 

Setelah ini, masih ada cerita seru yang terjadi di bulan Mei. Sesuai janji kepada diri sendiri, bahwa saya akan menuliskan setiap jejak cerita dalam mengisi sisa usia dan di masa-masa purnabakti ini. 

 

Oh yah, saya mohon doanya agar semua draf dan naskah-naskah yang sudah lama mangkrak bisa saya selesaikan secepatnya. Terima kasih yah. 

Semoga hari-hari kita senantiasa diisi dengan kebaikan. Amin ya rabbal alamin.

 

 

Makassar, 23 Mei 2025

 

Dawiah

 

 

Komentar

Postingan Populer